Newest Post

Install Mikrotik Di Virtualbox

Mungkin ungkapan tersebut yang selama ini saya terapkan dalam belajar jaringan komputer. Ketika kita terjun dan belajar tentang jaringan, maka akan dihadapkan pada perangkat-perangkat jaringan yang harganya cukup mahal, sebut saja Router, Switch, dan Access Point. Namun itu bukan alasan untuk kita tidak mau belajar dan mencoba.
Mikrotik di Virtualbox

Cisco misalnya, melalui program "Networking Academy" student akan diajak menggunakan tools simulator jaringan Packet Tracer untuk belajar tanpa harus memiliki perangkat Cisco.
Bagaimana dengan Mikrotik? Karena Mikrotik belum memiliki tools yang serupa, maka kita dapat memanfaatkan Virtualbox untuk mengenal dan belajar tentang konfigurasi RouterOS Mikrotik tanpa harus memiliki perangkat fisik Router Mikrotik.

Download Virtualbox terbaru disini.
Download RouterOS Mikrotik terbaru disini. (pilih yang file .iso)

1. Setelah selesai download dan install Virtualbox, klik New > name Mikrotik, type dan version bisa diisi other. Kemudian klik next > alokasi memory dan hardisk bisa disesuaikan kebutuhan, atau dapat klik next sampai selesai untuk settingan default.
Membuat Mikrotik di Virtualbox
Mikrotik di Virtualbox
2. Klik menu Settings > Storage > Pada Controller: IDE pilih Empty > kemudian masukan RouterOS Mikrotik yang telah di download pada CD/DVD Drive.
RouterOS Mikrotik di Virtualbox
RouterOS Mikrotik di Virtualbox
3. Masih di menu Settings > Network > ubah menjadi Host-only Adapter > OK.
Host-only Adapter Virtualbox
Host-only Adapter Virtualbox
4. Jalankan Mikrotik, Klik Start pada Virtualbox.
5. Setelah masuk, terdapat beberapa services yang dapat kita install di Virtualbox. Jika ingin install semua service tekan 'a' untuk select all, kemudian tekan 'i' untuk install.
Mikrotik Router Software Installation
Memilih Service Mikrotik di Virtualbox
Do you want to keep old configuration? > pilih n
Warning: all data on the disk will be erased! Continue? > pilih y. Tunggu sampai proses instalasi selesai.
6. Sebelum reboot pastikan hilangkan checklist pada mikrotik-6.15.iso. Klik kanan pada icon disk pada virtualbox. Setelah itu enter untuk reboot.
Instalasi Mikrotik di Virtualbox
Instalasi Mikrotik di Virtualbox
7. Jika benar, setelah reboot akan muncul login RouterOS Mikrotik. Login menggunakan user admin, password [dikosongkan] > enter.
Login Mikrotik
Login Mikrotik
Tampilan Mikrotik di Virtualbox
Tampilan Mikrotik di Virtualbox
8. Selesai. Sampai tahap ini Anda bisa belajar konfigurasi Mikrotik via command/terminal.

Konfigurasi Mikrotik di Virtualbox untuk remote Winbox
Sama seperti perangkat fisik Mikrotik lainnya, Mikrotik di Virtualbox ini juga dapat kita remote via Winbox untuk memudahkan konfigurasi via GUI.

1. Setting local IP Address ether1 pada Mikrotik via command line.
ip address add address=192.168.10.1/24 netmask=255.255.255.0 network=192.168.10.0 broadcast=192.168.10.255 interface=ether1
Untuk melihat hasil konfigurasi ketikan "ip address print"
IP Addressing Mikrotik di Virtualbox
IP Addressing Mikrotik di Virtualbox
2. Buka Network and Sharing Center di Windows > Change adapters settings > Virtualbox Host-Only Network > Klik kanan Properties > TCP/IPv4. Masukan IP Address yang masih satu network dengan Mikrotik, misal 192.168.10.100.
Network and Sharing Center Windows
Network and Sharing Center Windows
3. Buka Winbox, kemudian masukan IP Mikrotik 192.168.10.1, Login: Admin, Password: [kosong]. Connect.
Winbox Mikrotik
Winbox Mikrotik
4. Jika berhasil akan muncul tampilan awal Winbox seperti gambar dibawah ini. Kini Anda bisa belajar mengenal dasar-dasar Mikrotik sama seperti di perangkat aslinya via terminal mapun Winbox.
Tampilan Winbox Mikrotik di Virtualbox
Tampilan Winbox Mikrotik di Virtualbox
Selain Virtualbox, kita juga dapat menggunakan tools simulator jaringan yang lebih kompleks dengan GNS3 atau NetBrain. Mungkin akan saya bahas dilain waktu.

Cara instal mikrotik menggunakan virtualbox

Minggu, 01 Mei 2016
Posted by Unknown
A. PENGERTIAN SUBNETING

Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

 B. ALASAN MELAKUKAN SUBNETTING
  1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
  2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
C. TUJUAN SUBNETTING

Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
2.      Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.      Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.      Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.      Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
6.      Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7.      Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
          D.  Fungsi SubnettingFungsi subnetting antara lain sbb:Ø  Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.Ø  Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.Ø  Pengelolaan yang disederhanakan.Ø  Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
E.            Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
1.      Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.2.      Menentukan jumlah host per subnet.3.      Menentukan subnet yang valid.4.      Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.5.      Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
F.            Mengenal Teknik Subnetting
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
Network Perusahaan
Alamat Jaringan                                  : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255
Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A    : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.126
Broadcast Address                 : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B    : 192.168.1.128
Host Pertama                          : 192.168.1.129
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.

G.           Subnet Mask
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:


Class
Oktet Pertama
Subnet Mask Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.225.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255

Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP Address
BIT SUBNET (Default)
SUBNETMASK (Default)
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0

Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
          Terdapat aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:
Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.
1.      Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
2.      Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.








BINARY OCNET
DECIMAL
00000000
0
10000000
128
11000000
192
11100000
224
11110000
240
11111000
248
11111100
252
11111110
254
11111111
255



H.           Penghitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:
·           Jumlah Subnet.
·           Jumlah Host per Subnet.
·           Blok Subnet.
·           Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

SUBNETING

Rabu, 27 April 2016
Posted by Unknown

// Copyright © yunisugi //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //